Cari Blog Ini

Rabu, 17 Oktober 2012

Di Ikuti Pocong dan Kunthilanak


Menjelang bulan Ramadhan, kita biasa mengadakan kunjungan atau refreshing ke suatu tempat, ya itung2 sebagai penutupan. Dan kita berencana untuk memutuskan pergi naik gunung. Pas 30 Juli akhirnya jam 03.00 WIB, kita berangkat cuman 3 orang, dan yang pasti semua rada penakut.

Ada 2 rute yang biasa kami lewati. Yang pertama melewati pasar se

tan, konon ceritanya menurut masyarakat setempat dan beberapa pendaki, mereka pernah melihat suatu kejanggalan di sekitar tebing. Tebing itu seperti terlihat ramai komplit persis seperti suasana pasar. Dan anehnya setelah di check tidak ada apa-apa, bahkan pelataran tebing bersih tidak ada sisa bekas jejak atau sampah sedikit pun. Tapi karena kita udah tau tentang situasinya, kita lebih memilih lewat route kedua. O ya sedikit penjelasan, pasar setan itu lebih terlihat seperti tebing yang tidak beraturan dan beberapa celah sebagai rute.

Lewat route kedua memang sedikit agak jauh, dan itu melewati hutan pinus, dan dari sini semua dimulai. Pada awal sampai di pos 1, kami saling ejek dan bercanda tentang setan, sampai salah seorang teman bilang gini, "Alah, ntar kalo ketemu pocong tak takuti biar lari sambil bugil". Kontan aja kita semua pada ngakak ga ketulungan, sampai kami tidak sadar kalau itu adalah awal dari kesalahan.

Dari pos 1 kami berangkat, meskipun kami udah ngerasa ga beres sejak dari pos 1. Pas di tengah jalan kita mutusin buat istirahat bentar di sekitar hutan pinus. Temen gw yang pertama sebut saja si Toing (bukan nama sebenarnya) melihat pocong terbang dari bawah, dan arahnya menuju ke tempat kita istirahat, kemudian terlihat samar2 dan hilang. Untungnya dia tetap tenang dan bisa menguasai keadaan, meski gw yakin dia sangat ketakutan.

Dan ga berapa lama, giliran temen gw yang ke 2 Paijo (bukan nama sebenernya). Saat dia lagi lihat2 pohon pinus dia ngelihat kunthilanak lagi duduk di cabang pohon pinus tersebut, ya dengan senyuman khas pastinya. Dan yang pasti si Paijo ga beda jauh takutnya. Untung nya gw ga di kasih pertunjukan apapun, meskipun gw ngerasa kalau bener2 ada yang ga beres. Dan yang gw sukurin mereka ga ngebacot dan lari saking takutnya, sebab kalau itu terjadi, kami bisa terpisah dan yang lebih parah tersesat.

Gw bisa lihat raut muka mereka yang ga biasanya. Yang bikin heran mereka ga ribut sepanjang jalan, kemudian mereka berdua memutuskan untuk cepet2 naek melanjutkan perjalanan. Di sepanjang jalan kita masih ngerasa seperti di ikutin oleh 2 mahluk itu, dan kita percepat langkah biar cepet sampai di puncak.

Jam 04.00 WIB, kita sampai di puncak, mempersiapkan tempat buat istirahat. Disitulah 2 temen gw mau cerita kronologi dari pos 1 itu, dan bener-bener bikin gw merinding. Kita ber 3 sampai ga bisa tidur sampai pagi, baru bisa tidur jam 8. Jam 10.00 pas, kita berangkat pulang melewati TKP, dan mereka menunjukkan tempat penampakan pocong dan kunthilanak, yah meskipun rada takut, karena suasananya di dalam hutan pinus yang meskipun siang terlihat gelap. Alhamdulilah jam 03.15 kita nyampe rumah dengan selamat, dengan harapan semoga tu setan ga ngikutin sampe rumah. haha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer