Cari Blog Ini

Rabu, 17 Oktober 2012


 →"Kuntilanak Merah"←


Hallo semua, nama saya Bebri 13 tahun.
Saya akan bercerita tentang kisah misteri di
daerah rumah saya.
Jadi pada waktu itu, sekitar tahun 2008 di
perkampungan saya di kota Wonosobo,
ramai dibicarakan rumor tentang Kuntilanak

Merah. Menurut penuturan orang2 yang
pernah melihat, mengaku bahwa dia sering
terlihat berlalu-lalang di gang sempit
sebelah toko minyak.
Katanya sih pada malam hari, anjing yang
berada di dalam toko minyak tersebut,
sering menggonggong tanpa diketahui
sebab.
Tetangga saya (sebut saja pak B) yang telah
mendengar kabar tersebut, dengan
santainya mencemooh "Lah nyong ra wedi
karo kayangono, maju rene tak ladeni " (Ah
saya sih tidak takut sama yang begituan,
maju sini aku ladenin). Naas nya, pada
malam hari ternyata pak B benar2 di
datangin oleh hantu tersebut.
Awalnya, ia mengaku bahwa ada yang
meneror dia melalui telpon, hantu itu
sepertinya menelpon dia terus-menerus.
Menurut penuturan nya, saat di angkat
hanya terdengar suara wanita seperti
"hhheeehhh" lirih menyerupai suara wanita.
Karena marah dan menyadari bahwa lawan
bicaranya tersebut bukan orang biasa, pak B
pun menggertak "Woy nek wani rene, ojo
wanine mung nang telpon" (Woy kalau
berani sini, jangan berani nya cuma di
telpon).
Karena mungkin si hantu nya tersinggung
(hantu bisa tersinggung apa?), si hantu pun
mendatangi Pak B. Si kuntilanak merah pun
tiba-tiba berdiri tepat di pintu kamar pak B.
Sesuai dengan namanya, ternyata wujud nya
pun serba merah, dengan baju nya yang
merah serta matanya merah (hii.. bisa
bayangin gak?? aku aja takut nulisnya).
Karena takut mungkin, pak B menutup
wajahnya dengan bantal. Saat bantal nya
dibuka, hantu itu pun semakin mendekat.
Hal itu terus berlangsung berulang-ulang.
Hingga akhirnya, pak B membuka bantal nya
untuk terakhir kali dan sialnya, wajah
kuntilanak merah pun tepat berhadapan
dengan wajah pak B (mungkin berjarak
sekitar 10 cm). Pak B pun pingsan seketika.
Esok harinya, Pak B pun bercerita pada para
tetangganya, termasuk orang tua saya.
Mungkin pesan yang bisa kita petik dalam
kisah ini, kita ga boleh menganggap remeh
makhluk ciptaan Tuhan ya?
Sekian dari saya, mohon maaf bila ada
kesalahan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer